Yusuf Efendi Blog

Kasus Yang Di Tangani Herry Heryawan 303 Hingga Judi

Sosok pria kelahiran 23 Februari 1972 ini, akrab di sapa dengan nama Herimen atau Herry Heryawan 303 . Dia adalah Polisi lulusan Akpol 1996 yang berpengalaman dalam bidang reserse. Jabatan terakhir dari jenderal bintang satu ini adalah Dirresnarkoba Polda Metro Jaya.

Dia menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Ambon karena ayahnya di tugaskan sebagai anggota TNI-AD di Corps Polisi Militer Kodam XVI/Pattimura. Herry Heryawan judi lalu mendaftar menjadi calon Taruna Akademi Kepolisian di Semarang yang di selesaikan dengan baik selama 3,5 tahun tepatnya pada tahun 1996. Sejak masa kanak-kanak, karakternya terbentuk baik karena didikan ayahnya yang selalu menuntut kedisiplinan maupun lingkungan di mana dia tinggal, yang mayoritas berasal dari suku Ambon.

Ini Dia Berbagai Kasus Yang Di Tangani Herry Heryawan

Narkoba

Baru-baru ini, Mabes Polri berhasil mengungkap 2,5 Ton Sabu jaringan Timur Tengah. Pengungkapan tersebut merupakan kasus terbesar dalam sejarah Polri. Kasus itu diungkap oleh tim gabungan Satgassus Merah Putih dan Direktorat IV/Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Selain itu, Satgasus berhasil menangkap jaringan sabu yang dikendalikan oleh WN Nigeria Onkwonko Nonso Kingsley alias KMK sebanyak 1,2 ton.

Bukan kali ini saja, sebelumnya, tim yang dipimpin Herry Heryawan juga pernah mengungkap 1 ton sabu di Hotel Mandalika, Anyer, Banten pada Mei 2017 lalu. Dalam kasus ini, tim Satgassus menangkap 7 orang. Ketujuh orang tersebut telah disidang dan divonis hukuman mati.

Bahkan, Satgassus pernah mengungkap 288 Kg sabu pada Januari 2020 di Pagedangan Banten. Sebanyak 3 orang kurir saat itu tewas tertembak karena melakukan perlawanan. Tak hanya itu saja, pada Mei 2020, Satgassus juga mengungkap 800 Kg sabu di Taktakan, Serang, Banten. Dua orang pelaku juga divonis hukuman mati.

Prestasi lainnya yang berhasil ditorehkan Herry Heryawan ini, juga pernah mengungkap 400 Kg sabu pada Juni 2020 lalu di Sukabumi, Jawa Barat. Dari pengungkapanbtersebut, 13 orang pelaku divonis hukuman mati.

Sedangkan pada Desember 2020 silam, tim ini juga mengungkap 200 Kg sabu di Banda Aceh dan Petamburan, Jakarta Pusat. Namun, delapan pelaku dari jaringan ini yang berhasil diamankan masih dalam proses persidangan. Yang terbaru, Satgassus berhasil mengungkap 1,2 ton sabu di Aceh Barat, Aceh pada 15 April 2021. Pada kasus ini, Satgassus menangkap 10 orang pelaku.

Penangkapan John Kei

Nama John Kei pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Ketika menyebut nama tersebut, pasti publik langsung teringat dengan sejumlah kasus kejahatan dan premanisme. Salah satu kejahatannya adalah pembunuhan bos PT Sanex Steel Indonesia, Tan Harry Tantono alias Ayung. Kasus tersebut terjadi pada 2012 silam. Ayung dibunuh oleh John Kei dan anak buahnya di Swiss-Belhotel, Jakarta Pusat.

John Kei ditangkap oleh Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kombes Herry Heryawan. Saat itu Herimen masih berpangkat AKBP. Perwira polisi berdarah Ambon ini berhasil menangkap John Kei di Hotel C’One, Jakarta Timur pada 17 Februari 2012 silam.

Saat itu, John Kei ditembak di bawah lutut kanannya karena mencoba melawan petugas. Sosok Herry Heryawan lah yang melakukan penembakan itu.

“Tersangka ditembak karena melakukan perlawanan,” kata Herimen sapaan akrab pria kelahiran 1972 ini.

Pembunuhan

Pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin oleh Jessica Kumala Wongso juga pernah menangani dan mengungkap oleh Herimen. Ketika mengungkap penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton di kawasan Anyer, Banten, Jerimen juga terlibat di dalamnya. Dia tergabung dalam Satgas Merah Putih.

Mereka berdua telah bekerjasama di tahun 2013, saat Hery Heryawan 303 menjabat Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya

Mereka juga masuk dalam Satgasus Polri yang di bentuk oleh Jenderal (purn) Tito Karnavian pada tahun 2017 silam. Sedangkan, Herimen menjadi Kasubsatgas Lidik. Karena pengalaman dan prestasinya tersebut, Herimen tak sedikit mendapatkan dan menerima penghargaan dari pimpinan, mulai dari Pin Emas Kapolri serta penghargaan dari Polis Diraja Malaysia dan Kepolisian Taiwan.

Selain menjadi anggota Polri, Herimen juga aktif menulis sejumlah buku, di antaranya, “Himpunan Perundang-undangan tentang Free Trade Zone” pada 2010. Selain itu, RESMOB “To Serve and To Protect People” pada 2012 dan “Kiprah Subdit Umum (Jatanras) Polda Metro Jaya dalam Penegakan Hukum” pada tahun 2014.

Kasus Sabu 1 Ton

Perwira polisi yang akrab disapa Herimen ini adalah lulusan Akpol 1996. Di awal kariernya, dia menjabat sebagai Kanit II Opsnal Poltabes Kepri Timur. Sepak terjangnya di bidang reserse narkoba jangan diragukan lagi. Herry memiliki pengalaman sebagai Kasat I Ditnarkoba Polda Kepri pada tahun 2007.

Tahun 2007, Herry menjabat sebagati Kasat Reskrim Poltabes Barelang. Di tahun 2009, dia naik jabatan sebagai Wakapolresta Tanjung Pinang Polda Kepri dan di akhir tahun ia menjabat sebagai Kaden 88 Antiteror Ditreskrim Polda Kepri.

Kariernya semakin melejit setelah dia ditugaskan di Polda Metro Jaya. Pada tahun 2010, Herry menduduki jabatan sebagai Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya. Selama menjabat Kasubdit Resmob tersebut, Herry banyak menyingkap kasus street crime hingga menangkap Jhon Kei dalam kasus pembunuhan Ayung di Jakarta Pusat.

Setelah itu dirinya dimutasi ke Subdit Jatanras Polda Metro Jaya. Sejumlah kasus juga dia ungkap, salah satunya pembunuhan fenomenal Wayan Mirna Salihin di Kafe Olivier Grand Indonesia, Jakpus, pada 2016 silam.

Ditahun yang sama, Herry kemudian menjabat sebagai Wadir Krimum Polda Metro dan pada akhir tahun ia mendapat kenaikan pangkat Komisaris Besar Polisi (Kombes) sekaligus menjabat Kapolres Metro Depok.

Namun, di tahun berikutnya, Herry dipindah dan menjabat sebagai Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 Antiteror Polri. Baru setelah itu, dirinya kembali ke Polda Metro untuk menjabat sebagai Direktur Narkoba.

Dari sekian banyaknya kasus yang telah berhasl di tangani oleh herry heryawan tentu saja banyak prestasi yang bakalan menunggunya. Memang kerja kerasnya selama ini tidak lagi perlu di ragukan lagi karena jelas sudah terbukti sangat nyata. Pengalaman serta prestasi Herimen dalam mengatasi permasalah -permasalahan Kamtibmas, tentunya tidak didapatkannya dengan mudah. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari berbagai tempaan di lapangan dan keikutsertaannya dalam berbagai pendidikan kejuruan baik didalam maupun di luar negeri.

Intip Perjalanan Hidup Sosok Herry Heryawan

Profil Singkat

Jenderal bintang satu ini merupakan seorang perwira tinggi Polri yang juga menduduki posisi Dirsidik Densus 88 Antiteror. Polisi kelahiran 1972 ini di kenal sebagai polisi garang yang jago di bidang reserse dan kerap terlibat dalam pengungkapan reserse besar yang menghebohkan publik. Dirinya juga dikenal mahir atau piawai menangani kasus terorisme.

Karier

Sebelum menjabat sebagai Dirsidik Densus 88 Antiteror, Herimen sempat menjadi Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya pada 2019 silam. Herimen juga pernah menduduki posisi sebagai Analisis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88 pada tahun 2017.

Pada tahun 2016 silam, Herimen sempat menjabat sebagai Wadirreskrimum Polda Metro Jaya. Dan di tahun yang sama, dia juga di percaya untuk menjabat sebagai Kapolresta Depok.

Rekam Jejak

Sepanjang kariernya, Herimen juga beberapa kali menangani kasus kejahatan. Pada tahun 2009, dia pernah terlibat dalam penangkapan gembong teroris Noordin Mohammad Top. Sedangkan, pada tahun 2010, dirinya juga terlibat dalam penangkapan pimpinan Jamaah Islamiyah Indonesia, Abu Bakar Ba’asyir. Kemudian, John Kei dan Hercules juga pernah berurusan dengannya.

Pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin oleh Jessica Kumala Wongso juga pernah menangani dan mengungkap oleh Herimen. Ketika mengungkap penyelundupan sabu-sabu seberat satu ton di kawasan Anyer, Banten, Jerimen juga terlibat di dalamnya. Dia tergabung dalam Satgas Merah Putih.

Selain menjadi anggota Polri, Herimen juga aktif menulis sejumlah buku, di antaranya, “Himpunan Perundang-undangan tentang Free Trade Zone” pada 2010. Selain itu, RESMOB “To Serve and To Protect People” pada 2012 dan “Kiprah Subdit Umum (Jatanras) Polda Metro Jaya dalam Penegakan Hukum” pada tahun 2014.

Pendidikan

Pengalaman serta prestasi Herimen dalam mengatasi permasalah -permasalahan Kamtibmas, tentunya tidak didapatkannya dengan mudah. Keberhasilan tersebut merupakan hasil dari berbagai tempaan di lapangan dan keikutsertaannya dalam berbagai pendidikan kejuruan baik didalam maupun di luar negeri. Pendidikan yang pernah di tempuh oleh Herimen, di antaranya :

  • KIBI AKPOL (1996)
  • Dan Pa Serse (1997)
  • Lan Pa Serse (1999)
  • KIBI PTIK (2001)
  • Interpol Genocide Crime di Lyon Prancis (2004)
  • Child Pornography Based on Computer di Hongkong (2004)
  • International Law Enforcement Agency di Bangkok (2005)
  • Computer Crime dan International Law Enforcement Agency di Rosswell, USA untuk program Post Management (2007)

Pangkat

  • Inspektur Polisi Dua (1996)
  • Inspektur Polisi Satu (2000)
  • Ajun Komisaris Polisi (2003)
  • Komisaris Polisi (2008)
  • Ajun Komisaris Besar Polisi (2012)
  • Komisaris Besar Polisi[2] (2017)
  • Brigadir Jenderal Polisi (2021)

Jabatan

  • PAMAPTA III POLTABES SEMARANG (01—09—1997)
  • KANITRESUM POLTABES SEMARANG (01—09—1998)
  • KANIT II OPSNAL POLTABES KEPRI TIMUR (30—09—1999)
  • WAKASATRESKRIM POLRES KEPRI TIMUR (24—05—2000)
  • KASAT I DITRESNARKOBA POLDA KEPRI (15—08—2006)
  • KASATRESKRIM POLTABES BARELANG (22—01—2007)
  • WAKAPOLRESTA TANJUNG PINANG POLDA KEPRI (IIIB) (23—01—2009)
  • KADEN 88 ANTI TEROR DITRESKRIM POLDA KEPRI (02—11—2009)
  • PAMEN POLDA KEPRI (DLM RANGKA DIK SESPIMMEN 2010)
  • KASUBDIT TAHBANG / RESMOB DITRESKRIMUM POLDA METRO JAYA (10—02—2011)
  • KASUBDIT JATANRAS DITRESKRIMUM POLDA METRO JAYA (31—05—2013)
  • WADIRRESKRIMUM POLDA METRO JAYA[3] (28—04—2016)
  • KAPOLRESTA DEPOK (25—11—2016)
  • ANALIS KEBIJAKAN MADYA BIDANG PENINDAKAN DENSUS 88 AT (16—11—2017)
  • DIRRESNARKOBA POLDA METRO JAYA (26—04—2019)
  • DIRSIDIK DENSUS 88 AT POLRI (01—05—2020)

Penghargaan

Dengan memperhatikan kesetiaannya dalam mengabdikan diri pada Polri selama bertahun-tahun serta di dukung dengan kemampuannya dalam mengungkap berbagai aksi kejahatan, sudah selayaknya Herimen mendapatkan beberapa tanda jasa dan penghargaan. Apa saja tanda jasa dan penghargaan yang telah di sematkan kepadanya, simak ini :

  • SATYA LENCANA OPERASI KEPOLISIAN dari Presiden Republik Indonesia.
  • SATYA LENCANA KESETIAAN 8 Tahun.
  • SATYA LENCANA KESETIAAN 16 Tahun.
  • LAW ENFORCEMENT AWARD dari APCEMEA Security Summit 2012.
  • SATYALANCANA KARYA BHAKTI tahun 2012.
  • SATYALANCANA JANA UTAMA tahun 2014.
  • SATYALANCANA PENGABDIAN 24 TAHUN 2021.
  • BINTANG BHAYANKARA NARARYA 2021.

Berikut adalah penghargaan terungkapnya beberapa kasus :

– PENGHARGAAN KAPOLDA RIAU atas  terungkapnya kasus perdagangan wanita dan anak di wilayah Tanjung Pinang pada tahun 2004

– PENGHARGAAN KAPOLDA RIAU atas terungkapnya kasus Curat dan Curas Money Changer PT Gemini Valasindo, Batu Aji, Batam pada 2008

– PENGHARGAAN KAPOLDA atas pengungkapan Kasus Pengeroyokan Hercules pada tahun 2014

– PENGHARGAAN KAPOLDA atas pengungkapan Kasus Curas POK Madura pada tahun 2015

– PENGHARGAAN KAPOLDA atas pengungkapan penipuan WNA Taiwan dan Tiongkok pada tahun 2015

– PENGHARGAAN KAPOLDA atas terungkapnya kasus Pembunuhan Mayat dalam Kardus pada tahun 2016

– PENGHARGAAN KAPOLRI atas terungkapnya kasus Pembunuhan di Pulomas, Jaktim pada 2017

– PENGHARGAAN KAPOLDA RIAU atas pengungkapan Kasus Penculikan WN Malaysia (ling-ling) pada tahun 2017

– PENGHARGAAN PIN EMAS atas pengungkapan kasus Narkoba (Sabu) 1 Ton di Banten pada tahun 2017

– PENGHARGAAN dari POLISI NASIONAL TAIWAN atas  pengungkapan kasus WNA China di Medan tahun 2017

– PENGHARGAAN dari POLIS DiRaja MALAYSIA (PDRM) atas  terungkapnya lintas negara dalam upaya penangkapan pelaku kasus pembunuhan (2013) dan kasus penculikan di tahun 2017

– PENGHARGAAN PIN EMAS pengungkapan kasus narkoba 240 Kg Sabu dan 30 ribu butir ekstasi di komplek Pergudangan Harapan Dadap Jaya Tangerang pada 2018

–  PENGHARGAAN PIN EMAS atas tertangkapnya Narkoba 1,6 Ton di tahun 2018

– PENGHARGAAN PIN EMAS ungkap kasus Narkoba Sabu 288 Kg Jaringan Timur Tengah tahun 2020

– PENGHARGAAN PIN EMAS ungkap tindak pidana Narkotika Jenis Sabu sebanyak 1,2 Ton dalam waktu 10 hari tahun 2020

– PENGHARGAAN PIN EMAS KAPOLRI ungkap Narkoba 201 Kg di Aceh tahun 2021

– DRUG ENFORCEMENT ADMINISTRATION CERTIFICATE FOR OUTSTANDING CONTRIBUTION IN THE FIELD OF DRUG LAW ENFORCEMENT Dari DEA 2021.

Seperti itu kiranya Perjalanan Hidup Sosok Herry Heryawan. Semoga bermanfaat bagi Anda semua ya sobat!